HIDAYATUNA.COM – Setiap waktu yang kita lalui sangatlah berharga. Untuk itulah ‘wasting time’ atau menyia-nyiakan waktu harus disingkirkan. Ada banyak hal positif dan bermanfaat yang bisa kita lakukan daripada melewatkan waktu begitu saja.
Mengingat bahwa kita sebagai manusia juga tidak akan mengetahui kapan ajal akan menjemput. Sedangkan tugas kita di dunia ini sebagai hamba Allah SWT adalah untuk beribadah kepada-Nya. Jadi, jangan hilangkan kesempatan meski satu detik pun untuk melakukan berbagai hal yang tidak berfaedah. Sebab di dalam Islam, waktu merupakan anugerah dan rezeki.
Bahkan ada sebuah pepatah bahasa Inggris yang tidak asing lagi mengatakan “Time is Money”, bahwa waktu adalah uang. Sebegitu berharganya waktu yang jika dipergunakan secara bijak, maka akan mendatangkan rezeki kepada kita.
Kita juga bisa melihat kesuksesan sebagian besar orang yang tidak hanya mengandalkan pikirannya saja. Tetapi juga bagaimana mereka mengelola waktu sebaik mungkin. Mereka bisa menyeimbangkan antara waktu untuk urusan pribadi dengan pekerjaan.
Mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak sehingga, suatu hal yang wajar jika pengelolaan waktu mampu membuat orang mendapatkan kesuksesannya. Sedangkan bagi mereka yang sering menyia-nyiakan waktu, hanya penyesalan yang bisa dirasakan.
Hidup ini sejatinya adalah arena bagi kita untuk menebar benih—benih kebaikan dan menjalankan berbagai aktivitas yang bermanfaat. Apalagi Allah SWT juga sudah menjanjikan bahwa dengan mengikuti jalan-Nya dan selalu berbuat kebaikan, maka pahala dan surga-lah yang akan kita terima.
Sudah sepatutnya setiap manusia berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan. Jika tidak melakukan hal tersebut dan hanya berpangku tangan dengan membuang waktu begitu saja, lalu untuk apa kita hidup?
Sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam Al-Fawaid halaman 44 yang artinya:
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskan dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya.”
Ketika kita memilih untuk menjadi manusia yang lebih banyak menyia-nyiakan waktu, maka ada berbagai dampak negatif yang akan kita terima.
Akhir dari menyia-nyiakan waktu adalah penyesalan. Di mana kita tidak lagi bisa mengusahakan hal yang sama untuk mencapai keberhasilan. Sedangkan jika sebelumnya kita menggunakan waktu secara baik, maka peluang untuk berhasil itu tetaplah ada.
Sebagaimana hadist riwayat Ahmad yang artinya:
“Ketika suatu kaum duduk dalam suatu majlis dan tidak ingat Allah, kelak mereka akan menyesal. Dan ketika seseorang berjalan pada suatu perjalanan tidak juga ingat kepada Allah, mereka pun kelak akan menyesal (merugi). Dan, ketika seseorang berbaring di kasurnya dan tidak berdzikir kepada Allah, ia pasti akan menyesal.”
Di setiap waktu yang kita jalani selalu ada peluang. Jika kita menyia-nyiakan waktu begitu saja, maka secara otomatis peluang itu akan hangus.
Peluang tidaklah datang dua kali. Meski di lain waktu kita memiliki kesempatan lagi, namun tetap saja berbeda. Ada keistimewaan tersendiri di setiap peluang yang kita dapatkan.
Hal ini jelas disampaikan dalam firman-Nya di dalam surat Al-Ashr ayat 1 sampai 3 yang artinya:
“Demi masa. Ssungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu adalah orang yang merugi dan haruslah banyak belajar tentang kehidupan di akhirat.
Sehingga dirinya akan memiliki kesadaran untuk menggunakan waktu sebaik mungkin dalam menjalani kehidupan di dunia.
Umur kita adalah rahasia Allah SWT dan hanya Allah SWT-lah yang mengetahuinya. Di dalam ketidaktahuan batas umur kita inilah, sudah menjadi kewajiban kita untuk mempergunakan setiap waktu dengan sebaik-baiknya.
Jangan sampai umur kita di dunia ini terbuang sia-sia karena terlalu banyak membuang waktu. Tanamkan di dalam hati dan pikiran bahwa setiap umur yang kita jejaki haruslah bisa bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Melalui beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari menyia-nyiakan waktu tersebut, sekaligus hal ini menjadi alasan diharamkannya membuang waktu di dalam Islam.
Karena lebih banyak dampak negatif yang kita dapatkan daripada dampak positifnya. Namun, bukan berarti setiap waktu harus selalu kita isi dengan bekerja dan bekerja.
Ada kalanya kita juga harus memberikan waktu istirahat untuk tubuh ini. Beristirahat tentu bukanlah suatu hal yang membuang waktu jika dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, kehidupan kita pun bisa lebih seimbang dan sudah berupaya untuk mempergunakan waktu dengan sebijak mungkin.
The post ‘Wasting Time’ dalam Islam, Ini Alasan Anda Harus Meninggalkannya! appeared first on HIDAYATUNA.