BincangSyariah.Com-Tidur telah menjadi tabiat dari setiap manusia. Bahkan, Nabi Muhammad Saw pun juga memiliki tabiat ini. Tetapi, meskipun tidur telah menjadi tabiat, kita tidak boleh sembarangan tidur. Karena, ada waktu-waktu yang tidak diperkenankan untuk tidur. Tulisan ini akan membahas pandangan Islam mengenai bahaya tidur di sore hari atau setelah Ashar.
Ulama Islam, telah menjelaskan bahwa tidur di sore hari memiliki dampak yang tidak baik pada kesehatan mental kita. Nah, berikut adalah beberapa dampak buruk dan bahaya tidur di sore hari setelah Ashar:
1. Hilangnya Akal
Sebab tidur di sore hari, akal kita akan terganggu atau tidak berfungsi semestinya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Adzab al-Syar’iyyah, juz III, halaman 285:
ويكره النوم بعد العصر للخبر أنه يختلس عقله.
“Dan dimakruhkan tidur setelah ashar, karena ada hadis Nabi yang menjelaskan kemakruhannya. Dan karena tidur setelah ashar dapat menggelapkan akal.”
Hal yang paling memungkinkan mengapa berdampak kepada akal kita adalah bahwa waktu sore hari bukan waktu yang tepat untuk mengistirahatkan otak. Jadi, jika kita tidur maka akan berdampak kepada kesehatan otak. Pada biasanya bekerja, tetapi dibuat istirahat oleh kita.
Selain itu, melihat makna harfiah dari ihktalasa yang artinya menggelapkan, maka saya berkesimpulan bahwa ketika seseorang tidur di sore hari, akalnya akan kesulitan dalam mencerna suatu persoalan atau sulit menemukan suatu ide.
2. Menimbulkan sikap was-was
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Muhadharat wa al-Muhawarat, halaman 122:
وأخرج عن مكحول أنه كان يكره النوم بعد العصر, وقال يخاف على صاحبه منه الوسواس.
“Dan mengeluarkan (Waqi’) dari Makhul bahwa makruh hukumnya tidur setelah ashar, dan ia mengatakan jika tetap tidur setelah ashar maka akan menimbulkan was-was.”
Dalam kitab al-Majmu’ Syarah al-Muhaddzab,juz 9, halaman 343, Imam Nawawi menganalogikan tentang was-was yaitu:
ولو إمتنع من أكل طعام حلال لكونه حمله كافر أو فاسق بالزنا أو بالقتل ونحوه لم يكن هذا ورعا بل هو وسواس
“Seandainya ada orang yang enggan untuk memakan suatu makanan yang sudah jelas halal. Lantaran hanya dibawa oleh orang kafir atau orang fasik dengan zina atau membunuh maka hal itu bukanlah disebut sebagai sikap yang wara’, melainkan was-was.”
Dari analogi beliau tentang was-was bahwa ia memiliki sikap yang kurang percaya, padahal sudah jelas-jelas sesuatu yang ia miliki halal. Ini berkaitan dengan poin yang pertama yaitu ketika seseorang tidur setelah ashar, akalnya akan terhalangi atau digelapkan. Maka, berhubung akalnya tidak bisa berpikir jernih, ia was-was akan hal yang sudah jelas.
3. Menyebabkan penyakit mabuk dan penyakit gila
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Tadzkiroh al-Hamduniyyah, juz II, halaman 245:
والنوم على أنواع ثلاثة: نومة الخرق….ونومة الخلق….ونومة الحمق: النوم بعد العصر, لا ينامها إلا سكران أو مجنون.
“Tidur ada tiga macam: Tidur al-Khorq….tidur al-Kholq….dan tidur al-Humq: yaitu tidur setelah ashar, yang mana hanya orang mabuk dan gila tidur setelah ashar.”
Dalam kitab al-Najmu al-Wahhaj fi Syarh al-Minhaj, juz I, halaman 269 dijelaskan bahwa:
الجنون, وهو: مرض يزيل الشعور من القلب, مع بقاء القوة والحركة في الأعضاء.
“Gila adalah sebuah penyakit yang menghilangkan persepsi dari hati, disamping tetapnya kekuatan dan pergerakan pada anggota badannya.”
Berdasarkan penjelasan itu, seseorang yang tidur setelah ashar, akan mengidap penyakit gila. Karena, sekali lagi ini berkaitan dengan poin pertama yang berdampak pada akal. Maka, orang yang gila hatinya tidak memiliki persepsi dan dari hati inilah kemudian juga memberi respon negatif pada akal, yaitu juga tidak memiliki persepsi.
Mengenai mabuk, juga dijelaskan dalam kitab al-Najmu al-Wahhaj fi Syarh al-Minhaj, juz I, halaman 269 bahwa:
السكر وهو خبل في العقل, مع طرب, واختلاط نطق.
“Mabuk adalah rusaknya akal, disamping merasakan keriangan, dan bicaranya tidak jelas.”
Berdasarkan definisi mabuk ini maka juga sesuai dengan dampak pertama tadi (berdampak pada akal). Artinya, dengan seseorang tidur setelah ashar, maka akan mudah mabuk.
Dampak Lain Bahaya Tidur Setelah Ashar
Selain dampak 3 di atas, tidur setelah ashar secara kesehatan fisik juga berdampak negatif. Sebagaimana dijelaskan oleh website hellosehat.com bahwa tidur setelah ashar memiliki empat dampak negatif:
Pertama, ritme sirkadian, yaitu jam biologis atau jadwal alami tubuh untuk mengatur waktu tidur dan beraktivitas. Jika ritme sirkadian terganggu maka salah satu efeknya adalah terjangkit obesitas. Kedua, insomnia. Seseorang yang tidur setelah ashar akan mengalami penyakit insomnia. Yaitu penyakit susah untuk tidur malam.
Ketiga, peningkatan risiko penyakit kronis. Penyakit ini mencakup penyakit diabetes tipe dua, penyakit jantung, hingga depresi. Keempat, penurunan fungsi kognitif. Termasuk dari fungsi kognitif ini adalah gangguan konsentrasi dan daya ingat kita yang melemah.
Dengan demikian, marilah kita hindari tidur setelah ashar, agar kesehatan mental dan fisik kita selalu sehat. Ketika fisik dan mental sudah sehat maka, untuk beraktivitas tidak akan lemas, dan sebaliknya, akan semangat dalam menjalani aktivitas keseharian kita. Sekian, penjelasan tentang dampak tidur setelah ashar.
Demikian penjelasan dampak bahaya tidur setelah Ashar menurut ulama. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam. [Baca juga: Apakah Benar Tidur Setelah Shalat Ashar Dilarang?]
The post 3 Bahaya Tidur Setelah Ashar appeared first on BincangSyariah | Portal Islam Rahmatan lil Alamin.